RSS
email


VIVAnews - Salah seorang praktisi pemasaran dan periklananan terkenal asal Amerika Serikat Howard Gossage pernah berkata,"Nobody look advertising in purpose."

Oleh karenanya, para pengiklan memang musti memutar otak lebih keras untuk menyita perhatian khalayak, termasuk salah satunya adalah menggunakan media periklanan baru yang belum banyak dipikirkan oleh orang.

Beberapa waktu lalu, perusahaan agensi periklanan Snoop Mobile Media meluncurkan cara baru beriklan yang belum banyak dilakukan banyak orang di Indonesia, yakni melalui jalur mobile. "Kini media mobile telah menjadi alternatif yang tak kalah efektif untuk menyampaikan pesan," ujar Presiden Direktur Adang Sudrajat, Jumat 30 Oktober 2009.

Selain itu, menurut Adang, media baru ini memiliki berbagai kelebihan di banding media konvensional. Snoop Mobile Media memiliki keanggotaan dengan database identitas yang lengkap yang didapatkan saat proses registrasi. Ini memungkinkan iklan bisa disampaikan secara lebih tersegmentasi, akurat, dan terukur.

Dari database keanggotaan tersebut, pengiklan bisa memilih sasaran kampanye iklan berdasarkan lokasi, rentang usia, perilaku pengguna, waktu penayangan iklan, dan lain sebagainya. Selain melalui media mobile, pengiklan bisa mendapatkan laporan detail jumlah orang-orang yang telah membaca iklan di layar handset mereka, sehingga mereka bisa membayar, berdasarkan iklan yang telah diklik atau disimak.

Agar para pengguna ponsel mau menjadi anggota Snoop Mobile, pengguna diiming-imingi imbalan yang cukup menarik. Sekali iklan tayang, pengguna ponsel memperoleh 100 poin. Poin ini nantinya bisa ditukarkan menjadi pulsa elektronik yang bisa dikirimkan ke nomor ponsel manapun (hanya untuk pelanggan pra bayar) atau dibelikan lagu latar/ nada dering (RBT).

Iklan akan muncul berupa tayangan animasi yang interaktif, misalnya juga bisa disertai dengan aplikasi poling, tergantung pesanan dari pengiklan. Tentu saja, saat dikirimi aplikasi iklan tersebut, pulsa ponsel akan berkurang maksinal 30 KB. "Misalnya tarif data ponsel Rp 1/KB, pulsa akan terpotong sekitar Rp 30 rupiah," kata Yose Rizal Direktur Bisnis Snoop Mobile MediaNamun, kata Yose, biasanya, satu aplikasi iklan disetel untuk muncul beberapa kali per hari, sebelum masa berlakunya habis. Sehingga pengguna ponsel tetap akan menerima beberapa ratus poin untuk satu iklan yang ditayangkan.

Selain itu, kata Yose, pihaknya juga berupaya memastikan agar iklan yang dikirimkan kepada Snooper (anggota Snoop Mobile) memang dibutuhkan bagi mereka. "Sehingga iklan yang kami kirim merupakan informasi yang memang dicari," kata Yose.

Untuk mulai menjadi Snooper, bisa dilakukan dengan beberapa cara, yakni mengunduh aplikasi lewat
situsnya, lewat browser wap, dan melalui SMS. Bahkan aplikasi yang berukuran 230 KB ini juga dapat diinstal setelah sebelumnya disalin dari ponsel lain melalui koneksi Bluetooth.

Namun, saat ini aplikasi Snoop Mobile baru bisa diinstal ke dalam ponsel-ponsel berplatform Java, Symbian, dan BlackBerry. Hingga kini ada sekitar 80 model ponsel sudah mendukung aplikasi ini.Hingga kini tercatat tak kurang 700 ribu Snooper telah bergabung dan menikmati berbagai iklan.

Beberapa pengiklan seperti Hoka-hoka Bento, Milkita, dan sebuah media farmasi telah menjadi klien Snoop Mobile untuk mengiklankan produk mereka. "Kami menargetkan 1,5 juta- 2 juta orang akan bergabung, tahun ini," kata Yose.

Sebelum ini, beberapa operator juga memiliki program mobile advertising untuk pelanggan mereka. Indosat memiliki program I-klan , Telkomsel dengan program Fress, serta Bakrie Telecom dengan program Esia Untung. Hanya saja iklan Indosat dan Telkomsel berbasis teks dan iklan dari Bakrie Telecom berbasis RBT.

Sementara, iklan mobile yang berbentuk program animasi masih belum banyak digarap. Selain Snoop Mobile, praktis hanya
Utones yang bergerak di bidang ini. Snoop Mobile sendiri menggarap animasi iklan dengan memberdayakan mahasiswa-mahasiswa ITB.

Menurut Yose, ke depan perusahaanya ingin mengembangkan model bisnis mobile advertising ini dengan menyediakan berbagai konten lain, seperti konten game serta konten berita. "Kami ingin menjadi integrated mobile media," katanya.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

 

Friends